Dalam Bab V yang merupakan bab terakhir ini, penulis ingin
menyampaikan beberapa kesimpulan-kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah
sebagai berikut:
1.Kegiatan promosi yang dilakukan
oleh PT. Mustika ratu adalah melalui media periklanan, personal selling, dan
publisitas. Dimana ketiga komponen promosi tersebut saling berkaitan antara
satu dengan lainnya terhadap peningkatan penjualan, dan dianggap dianggap cukup
efektif dalam mencapai pangsa pasar sesuai dengan pasar sasaran.
Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dari biaya distribusi dan biaya promosi terhadap hasil penjualan
pada PT. Mustika Ratu dapat menggunakan suatu metode kuantitatif, yaitu
metode regresi linier berganda, dengan menggunakan data dari biaya
distribusi dan promosi, dan data penjualan selama periode 5 tahun terakhir
yaitu daritahun 1998 – 2002.
Dengan menggunakan perhitungan
dari metode regresi linier berganda diketahui bahwa koefisien
determinasinya r2 = 0,978 serta koefisien korelasinya sebesar r
=0,988 yang berarti bahwa biaya
distribusi dan promosi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
peningkatan hasil penjualan.
5.2. Saran – saran
Dalam hal ini untuk dapat
lebih meningkatkan volume penjualan, maka perusahaan dapat melakukan hal-hal berikut:
1.Meningkatkan promosi atau
dengan mempromosikan produknya dengan lebih efektif lagi.
2.Lebih memperluas lagi daerah
pemasarannya tidak hanya didalam negerisaja tetapi juga diluar negeri.
3.Memberikan pelayanan yang
lebih baik sehingga konsumen merasa lebih puas lagi.
4.PT. Mustika Ratu diharapkan
agar dapat meningkatkan biaya saluran distribusi dan biaya promosi untuk dapat
mendatangkan volume penjualan yang tinggi.
4.1. Saluran Distribusi
Yang Dilakukan Oleh Perusahaan
Saluran distribusi merupakan
salah satu unsur yang penting dalam pemasaran, karena dalam bentuk produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan. Tanpa adanya saluran distribusi ini maka
kegiatan pemasaran yang dilakukan dalam rangka meningkatkan hasil penjualan
akan sulit dicapai, dengan kata lain saluran distribusi dapat mempertahankan
kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Saluran distribusi
yang sesuai untuk perusahaan belum tentu sesuai bagi perusahaan lainnya
walaupun produk yang dihasilkan serupa. Oleh karena itu, perusahaan harus
hati-hati dalam menentukan saluran distribusi yang akan digunakan. Sedangkan
mustika ratu sendiri dalam mendistribusikan barangnya menggunakan sistem distribusi
langsung dan distribusi tak langsung. Mendistribusikan barang secara langsung
yaitu melalui counter-counter atau stan yang mereka miliki, sedangkan dengan
sistem tak langsungnya yaitu melalui pengecer-pengecer atau melalui perantara
yang telah melakukan persetujuan atau kontrak perjanjian dagang dengan
perusahaan dalam hal ini mustika ratu.
Dalam
pendistribusian barang mustika ratu menggunakan saluran distribusi (distribusi
barang) berdasarkan pesanan, meliputi penerimaan sales order (melalui fax, surat,
atau telepon), alokasi New Product & POS Material serta pendistribusian
produk berlaku untuk sales order lokal dan ekspor serta job order ekspor.
Keseluruhansistem tersebut diatas
dimulai dari: pesanan yang masuk dan diterima oleh perusahaan selanjutnya
dimasukkan data antri dimana dsini data diolah dan diaudit, lalu dari data
antri proses berlanjut ke EDP atau pada bagian sales distribution departement,
pada bagian ini data dikirim kebagian faktur, lalu proses dilanjutkan gudang,
dimana disini produk atau barang yang telah dipesan telah siap untuk dikirim
kepelanggan, setelah barang digudangkan barulah proses yang terakhir yaitu
pendistribusian, dimana barang tersebut akan distribusikan kepelanggan atau
counter-counter yang telah ditentukan.
Untuk meningkatkan jangkauan pendistribusian produknya
perusahaan membuka depo-depo diberbagai wilayah indonesia yang tujuannya tak
lain adalah untuk dapat mempercepat distribusi produkperseroan ke tingkat
pengecer, dan yang paling utama adalah untuk memberikan kontibusi penjualan
cukup besar sehingga tercapai tarket sesuai dengan yang diinginkan oleh
perusahaan. Selain itu mustika ratu juga membentuk team spreading yang
ditujukan untuk lebih meningkatkan pelayanannya terhadap pengecer.
4.2. Kegiatan Promosi yang
digunakan Oleh Perusahaan
Dalam menerapkan strategi promosi, Mustika
Ratu memberikan perhatian yang cukup besar dalam masalah ini, karena banyaknya
volume produk yang diproduksi dan jumlah pesaing yang meningkat. Untuk
mengantisipasi masalah ini maka, perusahaan melakukan kegiatan promosi, yaitu
dengan:
Periklanan
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling
banyak digunakan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya. Karena media ini
dianggap sebagai media yang paling efektif dalam memperkenalkan dan memasarkan
produknya, karena menia ini dalapt menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat
secara langsung dan jelas, karena calon konsumen dapat mengetahui kiranya
produk apa yang dikeluarkan dan pasarkan oleh perusahaan tersebut. Dalam hal
ini PT. Mustika ratu menggunakan strategi promosinya dengan melalui berbagai
jenis yaitu meliputi ; periklanan, personal selling, dan publisitas.
Namun keseluruhan dari jenis-jenis promosi yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut periklanan merupakan salah satu media yang
paling memperoleh keuntungan yang sangat besar dan dianggap paling efektif,
karena media ini dapat menjangkau seluruh masyarakat secara langsung dan jelas.
Mengapa demikian? Karena calon konsumen dapat melihat langsung jenis produk
yang keluarkan. Dan juga, pesan yang disampaikan dalam iklan itu cukup jelas.
Misalkan : Produk pelembab wajah Mustika Ratu yang mengandung pesan bahwa
produk ini dapat dipakai oleh seluruh wanita indonesia dengan khasiat dan jenis
kulit yang berbeda, dengan maksud mereka menggunakan produk itu maka mereka
akan memperoleh kelembutan dan kecantikan paripurna layaknya putri keraton.
Sedangkan media lainnya befungsi sebagai pelengkanp dalam mempromosikan
produknya. Berikut ini merupakan unsur-unsur yang terkandung didalam media
periklanan, yaitu :
Radio
Pada media ini diharapkan para
konsumen dari berbagai lapisan dapat mendengar mengenai produk yang dipasarkan
oleh perusahaan.
Contoh: Prambors, i radio, Hard Rock Fm, Ria Fm.
Televisi
Penayangan iklan melalui media masa ini merupakan suatu
tindakan yang sangat efektif karena para calon konsumen mendengar seperti
diradio, tetapi mereka dapat melihat langsung bentuk produk yang ditawarkan.
Contoh: RCTI, SCTV, INDOSIAR, TPI, Trans TV, Metro TV.
Tabloid
Pengiklanan melalui tabloid ini ditujukan untuk ibu-ibu
rumah tangga dan wanita karier.
Contoh: Nova, Bintang.
Majalah
Majalah yang digunakan sebagai media biasanya majalah
yang dikhususkan untuk wanita dewasa dan remaja putri.
Contoh: Femina, Kartini, Gadis.
Personal Selling
Bentuk-bentuk kegiatan personal selling yang digunakan
sebagai usaha dalam meningkatkan volume penjualan pada PT. Mustika Ratu adalah:
Contoh: Beauty Consultan
Beauty consultan merupakan bentuk kegiatan yang
dilakukan oleh paratenaga-tenaga
penjual yang profesional dan berpengalaman.
Personal selling
merupakan bentuk penjualan yang menawarkan produknya secara langsung dan secara
tatap muka antara penjual dengan konsumen. Dengan personal selling diharapkan
calon konsumen mengetahui kelebihan dari produk tersebut, sebab konsumen dapat
berinteraksi langsung dengan penjual, dimana para penjual ini telah dibekali
oleh pengalaman dan pengetahuan yang luas mengenai produk yang dihasilkan oleh
mustika ratu. Apabila konsumen kurang jelas dengan produknya maka mereka dapat
bertanya kepada para beauty consultan dan mereka akan menjelaskannya. Selain
itu mereka juga dapat mencoba beberapa sampel produk yang dibawa oleh para
beauty consultan. Selain itu, apabila mereka ingin membuktikan akan produk
tersebut maka mereka dapat langsung datang ke pusat beauty consultan atau
datang ke salon mustika ratu untuk mencoba produk-produk yang kita inginkan
yang akan dibimbing oleh para tenaga-tenaga ahli dan profesional dan dijamin
sepenuhnya oleh mustika ratu.
Publisitas
Dalam menerapkan strategi ini mustika ratu mengadakan
acara yang sudah terprogram sepanjang tahun.
Contoh: Pemilihan Putri Indonesia
Tujuan dari publisitas disini adalah untuk dapat
mendongkrak penjualan produknya. Karena dalam media ini secara tidak langsung mengandung
maksud yang sangat mendalam terutama bagi para wanita, yaitu jika mereka ingin
menjadi seperti putri indonesia atau apabila mereka ingin menjadi putri
indonesia maka mereka harus memiliki kecantikan paripurna. Dimana dalam hal ini
sesuai dengan falsafah mustika ratu yaitu “Perawatan Kecantikan Paripurna.”
Dalam hal ini perusahaan beranggapan bahwa dengan adanya publisitas ini , maka
akan terjadi peningkatan penjualan sesuai yang diharapkan oleh perusahaan.
Karena dengan adanya pemilihan putri indoesia ini diharapkan akan memberikan
inspirasi kepada seluruh wanita untuk menggunakan produk-produk mustika ratu
layaknya seorangputri indonesia.
4.3. Perkembangan Biaya
Distribusi Dan Promosi
Dalam usaha mencapai
keuntungan yang maksimal maka perusahaan perlu merencanakan berapa besar biaya
distribusi dan promosi yang akan dikeluarkan, sedangkan untuk nilai data
laporan biaya distribusi dan promosi dilakukan selama periode 5 tahun yaitu
dari tahun 1998 – 2002.
Biaya distribusi
adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam memasarkan barang atau
menyampaikan barang kepada konsumen. Jika saluran distribusi berjalan dengan
baik maka proses pemasaran akan berjalan dengan baik pula, sedangkan apabila
saluran distribusinya berjalan secara tidak teratur dan tidak baik maka produk
yang sampai ketangan konsumen tidak teratur. Hal ini dapat menyulitkan upaya
pengembangan pemasaran karena mengalami ketidakpercayaan dari para konsumen
terhadap produk yang dipasarkan.
Begitu pula dengan
biaya promosi yang sangat penting pengadaannya karena menyangkut pengenalan
konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Berikut ini penulis
akan menyajikan tabel perkembangan biaya distribusi dan promosi selama periode
5 tahun terakhir.
Adapun unsur-unsur yang terkandung didalam Biaya
Distribusi adalah meliputi ;
Biaya Angkut
Biaya angkut ini meliputi; biaya angkut barang/produk
jadi mulai dari produsen hingga akhirnya sampai kekonsumen.
Biaya Sewa Gedung
Biaya ini melipiti; biaya sewa gedung atas
counter-counter atau stand yang dimiliki oleh konsumen, atau biaya sewa gudang
apabila terjadi keterlambatan pada pengiriman barang.
Sedangkan
unsur-unsur yang terkandung didalam Biaya Promosi adalah, meliputi ;
1)Biaya Periklanan
Biaya iklan ini melipiti; biaya iklan di televisi,
radio, majalah, dan tabloid
Yang digunakan perusahaan untuk memasarkan produknya.
2)Biaya Personal Selling
Pada biaya ini unsur yang terkandung didalamnya
meliputi; biaya tenaga kerja langsung dari tenaga-tenaga Beauty Consultan yang
dimiliki PT. Mustika Ratu, dimana jumlahnya berkisar ±500 orang beauty consultan
untuk jabotabek.
3)Biaya Publisitas
Pada biaya ini unsur yang terkandung meliputi; pengadaan
pemilihan putri indonesia, mensponsori suatu acara-acara tertentu (sinetron)
Berikut ini penulis
akan menyajikan perkembangan biaya distribusi dan promosi yang dibutuhkan
sebagai pelengkap pembahasan.
Tabel 4.1.
Biaya Distribusi PT. Mustika Ratu
Periode 1998 – 2002
(dalam milyar rupiah)
Tahun
Biaya Angkut
Biaya Sewa Gedung
Total
1998
2,524
3,786
6,310
1999
3,680
5,520
9,200
2000
3,780
5,670
9,450
2001
3,308
4,962
8,270
2002
3,459
5,223
8,682
Tabel 4. 2.
Biaya Promosi PT. Mustika Ratu
Periode 1998 – 2002
(dalam milyar rupiah)
Tahun
Periklanan
Personal Selling
Publisitas
Total
1998
5,00
2,00
3,00
10,00
1999
6,20
2,48
3,72
12,40
2000
7,40
2,96
4,44
14,80
2001
8,20
3,28
4,92
16,40
2002
9,40
4,35
5,55
19,30
Tabel 4.3.
Biaya Distribusi Dan Biaya Promosi
PT. Mustika Ratu
Periode 1998 - 2002
Tahun
Biaya Distribusi (x1)
Biaya Promosi (x2)
1998
6.310.000.000
10.000.000.000
1999
9.200.000.000
12.400.000.000
2000
9.450.000.000
14.800.000.000
2001
8.270.000.000
16.400.000.000
2002
8.682.000.000
19.300.000.000
Tabel 4.4.
Hasil Penjualan PT. Mustika Ratu.
Periode 1998 – 2002
Tahun
Hasil Penjualan (y)
1998
130.000.000.000
1999
150.000.000.000
2000
180.000.000.000
2001
216.000.000.000
2002
290.000.000.000
Jumlah biaya
distribusi dan promosi yang dikeluarkan diharapkan dapat meningkatkan hasil
penjualan pada PT. Mustika Ratu. Dimana pada setiap strategi dan langkah
masing-asing pemakaian biaya distribusi secara menyeluruh ditujukan untuk
mencapai target yang diharapkan.
Maka
dipergunakan metode analisa berdasarkan koefisien dan persamaan regresi
sehingga dari analisa ini dapat diketahui pengaruh hubungan 2 variabel yaitu:
variabel (x1) distribusi dan variabel (x2) promosi
terhadap hasil penjualan (y).
4.4. Analisa Regresi
Linier Berganda
Untuk mengetahui adanya
hubungannya antara biaya distribusi dan biaya promosi terhadap hasil penjualan
PT. Mustika Ratu, maka analisis yang dipergunakan dalam penulisan ini
didasarkan pada analisis regresi linier berganda dan analisis korelasi berganda
untuk mengujian data yang ada.
Untuk mengetahui
hubungan antara variabel tidak bebas/terikat penjualan (y) dengan 2 variabel
bebas yaitu biaya distribusi (x1) dan biaya promosi (x2).
Maka dapat dilakukan dengan perhitungan regresi berganda yang didalamnya
terdapat 2 atau lebih variabel bebas. Bentuk persamaan regresi linier berganda
dengan 2 variabel bebas adalah:
Y=a + b1x1
+ b2x2
Keterangan:
Y=variabel terikat
(dependen)
x1,x2=Variael bebas (independen)
b1,b2=Koefisien
regresi linier berganda
a=Konstanta
Tabel 4.5
Perhitungan Regresi
Dengan 2 Variabel Bebas (independen)
(dalam milyar rupiah)
Thn
y
x1
x2
y2
x12
x22
x1.y
x2.y
x1.x2
98
99
00
01
02
130
150
180
216,3
290
6,31
9,20
9,45
8,27
8,68
10
12,4
14,8
16,4
19,3
16.900
22.500
32.400
46.785,69
84.100
39,81
84,64
89,30
68,39
75,34
100,00
153,76
219,04
268,90
372,49
820,3
1.380,0
1.701,0
1.788,8
2.517,2
1.300
1.860
2.664
3.547,32
5.597
63,10
114,08
139,86
135,62
167,52
å =
966,3
41,91
72,9
202.685,69
357,48
1.114,19
8.207,3
14.968,32
260,18
4.5.Mencari Persamaan Estimasi
A=nå
x1y – (åx1)
(åy)
=5 (8207,3) – (41,91) (966,3)
=41036,5 – 40497,63
=538,87
B=nå
x22 – (å x2)2
=5 (1114,19) – (72,9)
=5570,95 – 5314,41
=256,54
C=nå
x1. x2 – (åx1) (åx2)
=5 (620,18) – (41,91) (72,9)
=3100,9 – 3055,23
=45,67
D=nå
x 2y - (åx2)
(åy)
=5 (14968,32) – (72,9) (966,3)
=74841,6 – 70443,27
=4398,33
E=nå
x12 - (åx1)2
=5 (357,48) – 41,91)2
=1787,4 – 1756,44
=30,96
F=EB – (C)2
=(30,96) (256,54) – 45,67)2
=7942,47 – 2085,74
=5856,73
Kemudian hasil dari A, B, C, D,
E, dan F disubtitusikan kerumus b1, b2 dan a :
b1=AB – CD
F
=(538,87) (256,54) – (45,67) (4398,33)
5856,73
=138241,70 – 200871,73
5856,73
=-62630,03
5856,73
=-10,6936
b2=DE –AC
F
=(4398,33) (3096) – (538,87) (45,67)
5856,73
=136172,29 – 24610,19
5856,73
=111562,1
5856,73
=19,0485
a=åy – b1
x1 – b2 x2
n
=966,3 – 10,6936 (41,91) – 19,0485 (72,9)
5
=966,3 – 448,1687 – 1388,6356
5
=966,3 – 940,4669
5
=5,1666
Maka persamaan
estimasinya adalah :
Y=a + b1 x1
+ b2 x2
Y=5,1666 - 10,6936 x1
+ 19,0485 x2
Dari persamaan
diatas dapat dilihat bahwa penambahan biaya distribusi (x1) akibat
terjadinya keterlambatan pengiriman (keterlambatan dalam pengapalan) akan
menyebabkan terjadinya penurunan sebesar 10,6936 dan sebaliknya bila terjadi
penambahan biaya promosi (x2) dengan cara memperluas promosi akan
menyebabkan kenaikan sebesar 19,0485. Sedangkan bila tidak ada promosi dan
biaya distribusi maka penjualan yang diperoleh sebesar 5,1666.
4.6.Analisa Koefisien
Determinasi
Analisa ini digunakan untuk
mengetahui variabel-variabel independen yang ada yang paling mempengaruhi
variabel dependennya, dalam hal ini adalah tingkat penjualan yang terjadi.
Untuk dapat mengetahui keterangan
mengenai ketetapan pengukuran yang sesuai dengan keadaan sebenarnya perlu
dibuat analisis koefisien determinasi yang menggunakan rumus :
Dari perhitungan diatas dapat
diketahui bahwa koefisien determinasinya adalah sebesar r2 = 0,978,
yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel biaya distribusi
dengan biaya promosi, sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain.
4.7.Analisa Korelasi Berganda
Analisa ini digunakan
untuk menentukan besaran yang menyatakan seberapa besar hubungan suatu variabel
dengan variabel lain. Dimana nilai dari koefisien korelasinya berkisar antara
–1 sampai +1. Hubungannya dengan data diatas diketahui bahwa koefisien
determinasinya r2 = 0,978
Dari hasil
tersebut maka dapat diketahui berapa besar nilai koefisien korelasinya dengan
menggunakan rumus:
r=Ö r2
maka,r
= 0.988
Dari hasil
tersebut dapat dilihat bahwa koefisien korelasinya r= >0, artinya bahwa
terdapat hubungan yang sangat kuat antara biaya distribusi dengan biaya
promosi. Dalam arti lain bahwa semakin besar biaya distribusi maka, semakin
besar pula biaya promosi yang akan dikeluarkan. Atau sebaliknya semakin kecil
biaya distribusi yang dikeluarkan maka, semakin kecil pula biaya promosi yang
akan dikeluarkan oleh perusahaan.