Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sabtu, 21 Juni 2014

SOFTSKILL


PART I
In the following sentences supply the article (a, an or the) if the are necessary.
  1.      Jason’s father bought him bicycle that he had wanted for his birthday.
  2.      The statue of liberty was a gift of friendship from france to United States.
  3.      Rita is studying English and math this semester.
  4.      Please give me a cup of coffe with cream and sugar.
  5.      The big books on the table are for my history class.
  6.      when you go to the store, please buy a bottle of chocolate milk and a dozen oranges.
  7.  John and Mery went to school yesterday and then studies in the library before returning home.
  8.      What did you eat for breakfast this morning?
  9.      The chair that you are sitting is broken.
  10. Phill cannot go to the  movies tonight because he has to write an essay.


PART II
Fill in the blanks with the appropriate form of other.
  1.     This pen isn’t working. Please give me another.
  2.     If you are still thirsty, I’ll make another pot of coffee.
  3.     This dictionary has a page missing. Please give me another. 
  4.      He doesn’t need those books. He needs others.
  5.  There are thirty people in the room. Twenty are from Latin America and the others are from others countries.
   6. Six people are in the store. Two were buying meat. Another was looking at magazines. The other was eating candy bar. The others were walking around looking for more food.
    7.    This glass of milk is sour. The other glass of milk is sour too.
  8.  The army was practicing it drills. One group was doing artillery practice. Another was marching;  another was at attention; and the other was practicing combat tactics. 
   9.  There are seven students from Japan. Others are from Iran, and the others are from others places. 
  10.  We looked at cars today. The first two we far too expensive, but the other ones were reasonably priced.

Personal Description



Hi.. I am abdul karim. You can call me Abdul. I am the third of four brothers. I live in Depok at Jl. Gas Alam Rt. 04 Rw. 04 No. 20. I am a final year student management of economic majoring in Gunadarma University. Why i had chosen management major? It’s because That's because i had attended a vocational school with accounting major, and my parents want me to continue my education still in the same lane. Beside of that, i chosen management major because i wanna know everything about knowledge of management because i wanna be an enterpreneur and have my own bussiness.  My weight 72 kg, my height is 171 cm,I am a moslem and my blood type is A. I was born in Depok, July 24th 1991.and now I’m 22 years old.
talking about hobby, my hobby is playing futsal and swimming.
My daily activities just goes to campus at Sunday, Wednesday and Saturday. In a free day, I just do helping my mother in our restaurant.

Tugas ke 4



1. real conditions
If I fail the exam, my parents will be very disappointed.

2. unreal conditions
If I were rich, I would buy anything I want.

3. unreal  conditions
If your brother had driven carefully, he would not have been seriously injured in the accident.

Minggu, 08 Juni 2014

tugas ke 3 bahasa inggris bisnis 2

a)      Library
1.       I should go to library this afternoon to borrow
economic book
2.       You shouldn’t be noisy in the library
3.       I can read many books free in the library
4.       I can’t entrance to library because it closed
 
b)      Museum
1.       Mary should go to museum this morning with her
school mates
2.       You shouldn’t hold any stuffs of the museum
3.       You can write any histories of the museum object
4.       You can’t smoke in the museum area
 
c)       Park
1.       Candy should go to the ayodya park right now
2.       Dedy shouldn’t go to the park because it’s
flooding everywhere
3.       I can jogging around the park
4.       Fina can’t playing around the park because there
is a band concert there
 
d)      Restaurant
1)      I should go to the restaurant for dinner with my
friend
2)      Rian shouldn’t go to that restaurant because the
food are not delicious
3)      Riana only can eat in the restaurant every early
month
4)      We can’t eat at the restaurant because my card
left behind at home
 
e)      Mall
1)      I should go to the mall to buy new shirt
2)      You shouldn’t throw the trash in the mall area
3)      I can buy the book at the bookstore of that mall
4)      You can't smoking in the mall except in the
smoking area

Senin, 25 November 2013

PELANGGARAN ETIKA BISNIS KARENA PENGARUH GLOBALISASI



 A.  Definisi Etika Bisnis dan Globalisasi
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Sedangkan Globalisasi adalah proses yang meliputi seluruh dunia dan menyebabkan system ekonomi serta sosial negara-negara menjadi terhubung bersama, termasuk didalamnya barangbarang, jasa, modal, pengetahuan, dan peninggalan budaya yang diperdagangkan dan saling berpindah dari satu negara ke negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen, termasuk didalamnya penurunan rintangan perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia, kreasi komunikasi global dan system transportasi seperti internet dan pelayaran global, perkembangan organisasi perdagangan dunia (WTO), bank dunia, IMF, dan lain sebagainya.
        Perusahaan multinasional adalah inti dari proses globalisasi dan bertanggung jawab dalam transaksi internasional yang terjadi dewasa ini. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang bergerak di bidang yang menghasilkan pemasaran, jasa atau operasi administrasi di beberapa negara. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi, pemasaran, jasa dan beroperasi di banyak negara yang berbeda. Karena perusahaan multinasional ini beroperasi di banyak negara dengan ragam budaya dan standar yang berbeda, banyak klaim yang menyatakan bahwa beberapa perusahaan melanggar norma dan standar yang seharusnya tidak mereka lakukan.

B.     Jenis-Jenis Pelanggaran Etika Bisnis karena Pengaruh Globalisasi
1.      Bidang Pertambangan
Pemerintah membiarkan dan sengaja melakukan pelanggaran HAM terkait kasus-kasus pertambangan. Hal ini dikatakan oleh koordinator Jaringan Advokasi Tambang Siti Maimunah berdasarkan UU 11/1967 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan menjadi bukti pelanggaran yang dilakukan pemerintah. Ratusan izin pertambangan dilakukan sepihak oleh perusahaan dan pemerintah setempat tanpa melibatkan warga. Hasilnya sselalu berujung pada pengusiran pendudu dan perusakan pemukiman.

A.    Definisi Etika Bisnis dan Globalisasi
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Sedangkan Globalisasi adalah proses yang meliputi seluruh dunia dan menyebabkan system ekonomi serta sosial negara-negara menjadi terhubung bersama, termasuk didalamnya barangbarang, jasa, modal, pengetahuan, dan peninggalan budaya yang diperdagangkan dan saling berpindah dari satu negara ke negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen, termasuk didalamnya penurunan rintangan perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia, kreasi komunikasi global dan system transportasi seperti internet dan pelayaran global, perkembangan organisasi perdagangan dunia (WTO), bank dunia, IMF, dan lain sebagainya.
        Perusahaan multinasional adalah inti dari proses globalisasi dan bertanggung jawab dalam transaksi internasional yang terjadi dewasa ini. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang bergerak di bidang yang menghasilkan pemasaran, jasa atau operasi administrasi di beberapa negara. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi, pemasaran, jasa dan beroperasi di banyak negara yang berbeda. Karena perusahaan multinasional ini beroperasi di banyak negara dengan ragam budaya dan standar yang berbeda, banyak klaim yang menyatakan bahwa beberapa perusahaan melanggar norma dan standar yang seharusnya tidak mereka lakukan.

B.     Jenis-Jenis Pelanggaran Etika Bisnis karena Pengaruh Globalisasi
1.      Bidang Pertambangan
Pemerintah membiarkan dan sengaja melakukan pelanggaran HAM terkait kasus-kasus pertambangan. Hal ini dikatakan oleh koordinator Jaringan Advokasi Tambang Siti Maimunah berdasarkan UU 11/1967 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan menjadi bukti pelanggaran yang dilakukan pemerintah. Ratusan izin pertambangan dilakukan sepihak oleh perusahaan dan pemerintah setempat tanpa melibatkan warga. Hasilnya sselalu berujung pada pengusiran pendudu dan perusakan pemukiman.
. Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum
Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk Melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.
3. Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas
Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan edaraan resmi mengenai kebijakan tersebut. memberikan surat edaran resmi.
Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit
4. Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi
Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar.
Disamping itu tidak ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi
5. Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggungjawaban
Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja.
6. Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran
Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya. Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.
7. Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran
Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang